Hosting Gratis
Home » » Kebaikan Tulus

Kebaikan Tulus


KEBAIKAN TULUS

”Kebaikan yang tulus kita berikan kepada orang lain, pasti Allah balas ditempat yang lain.” 

Pagi itu, setelah pulang berbelanja di Pasar Bogor, kuhendak pulang kerumah. Ketika sedang menunggu angkutan kota (angkot), seoran
g ibu dan anak laki-lakinya datang menghampiriku.

"Ibu, kalau mau ke Cimahpar naik angkot nomor berapa ya?", tanya ibu itu kepadaku.
"Maaf ibu, kalau mau ke Cimahpar, ibu harus ke terminal Baranangsiang dulu, nanti dari sana ibu naik angkot nomor 05A jurusan Cimahpar", kataku menjawab.

"Terimakasih bu", kata ibu tadi seraya menggandeng anaknya berjalan menuju arah yang kutunjuk.
Melihat itu kusegera menghampiri sambil berkata, "Ibu harus naik angkot ke terminal, jauh dari sini."

"Nggak apa-apa bu, biar saya jalan kaki saja, kami kuat bu", kata ibu itu. "Lagi pula saya habis kecopetan bu, tadi di kereta", sambil menunjukkan tasnya yang dibagian bawahnya sobek karena disilet.

Aku kaget dan iba melihat musibah yang menimpa ibu dan anak tersebut. Spontan kumengeluarkan uang Rp. 10.000,- dari saku kemejaku dan memberikannya kepada ibu malang itu, "Ibu pakai uang ini untuk ongkos ibu dan anak ibu ya."
"Terimakasih banyak ya bu, semoga Allah saja yang membalas kebaikan ibu ini", kata ibu itu.

Tidak berapa lama kemudian lewatlah angkot nomor 03 jurusan Baranangsiang, segeraku memberhentikannya, dan mengantar ibu dan anak tersebut untuk naik.

Setelah itu kukembali menunggu angkot sambil merogoh saku, melihat sisa uang untuk pulang. "Alhamdulillah masih ada Rp. 5.000,-, cukup untuk sampai dirumah", batin kuberkata.

Keesokan harinya, aku dan anak asuhku bermaksud hendak ke bank untuk mengambil uang. Kami naik angkot untuk menuju bank tersebut. Ketika tiba didepan Bank, kamipun turun dan membayar angkot. Uang yang ada sebesar Rp. 50.000,-, sedang ongkos angkot sebesar Rp. 4.000,-. Supir angkot pun spontan berkata, "Nggak ada kembaliannya bu, saya baru narik."
"Aduh, bagaimana ini, aku juga nggak punya uang kecil pak", kataku kebingungan.
Tiba-tiba seorang perempuan muda yang juga penumpang angkot yang kami tumpangi mengeluarkan uang Rp. 5.000,- sambil berkata, "Biar saya yang bayar untuk ibu berdua."
"Subhanallah, terimakasih ya mbak, semoga Allah beri rizqi berlimpah dan barkah untuk mbak", kataku penuh syukur.

Sahabat, kisah ini meyakinkanku, bahwa setiap kebaikan yang tulus kita berikan kepada orang lain, pasti Allah balas ditempat yang lain. Bisa saat itu juga, bisa esok harinya atau bisa juga pada suatu saat kelak yang kita tidak sangka.

"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
(Luqman [31]: 16)


Foto: KEBAIKAN TULUS

”Kebaikan yang tulus kita berikan kepada orang lain, pasti Allah balas ditempat yang lain.” 

Pagi itu, setelah pulang berbelanja di Pasar Bogor, kuhendak pulang kerumah. Ketika sedang menunggu angkutan kota (angkot), seorang ibu dan anak laki-lakinya datang menghampiriku.

"Ibu, kalau mau ke Cimahpar naik angkot nomor berapa ya?", tanya ibu itu kepadaku.
"Maaf ibu, kalau mau ke Cimahpar, ibu harus ke terminal Baranangsiang dulu, nanti dari sana ibu naik angkot nomor 05A jurusan Cimahpar", kataku menjawab.

"Terimakasih bu", kata ibu tadi seraya menggandeng anaknya berjalan menuju arah yang kutunjuk.
Melihat itu kusegera menghampiri sambil berkata, "Ibu harus naik angkot ke terminal, jauh dari sini."

"Nggak apa-apa bu, biar saya jalan kaki saja, kami kuat bu", kata ibu itu. "Lagi pula saya habis kecopetan bu, tadi di kereta", sambil menunjukkan tasnya yang dibagian bawahnya sobek karena disilet.

Aku kaget dan iba melihat musibah yang menimpa ibu dan anak tersebut. Spontan kumengeluarkan uang Rp. 10.000,- dari saku kemejaku dan memberikannya kepada ibu malang itu, "Ibu pakai uang ini untuk ongkos ibu dan anak ibu ya."
"Terimakasih banyak ya bu, semoga Allah saja yang membalas kebaikan ibu ini", kata ibu itu.

Tidak berapa lama kemudian lewatlah angkot nomor 03 jurusan Baranangsiang, segeraku memberhentikannya, dan mengantar ibu dan anak tersebut untuk naik.

Setelah itu kukembali menunggu angkot sambil merogoh saku, melihat sisa uang untuk pulang. "Alhamdulillah masih ada Rp. 5.000,-, cukup untuk sampai dirumah", batin kuberkata.

Keesokan harinya, aku dan anak asuhku bermaksud hendak ke bank untuk mengambil uang. Kami naik angkot untuk menuju bank tersebut. Ketika tiba didepan Bank, kamipun turun dan membayar angkot. Uang yang ada sebesar Rp. 50.000,-, sedang ongkos angkot sebesar Rp. 4.000,-. Supir angkot pun spontan berkata, "Nggak ada kembaliannya bu, saya baru narik."
"Aduh, bagaimana ini, aku juga nggak punya uang kecil pak", kataku kebingungan.
Tiba-tiba seorang perempuan muda yang juga penumpang angkot yang kami tumpangi mengeluarkan uang Rp. 5.000,- sambil berkata, "Biar saya yang bayar untuk ibu berdua."
"Subhanallah, terimakasih ya mbak, semoga Allah beri rizqi berlimpah dan barkah untuk mbak", kataku penuh syukur.

Sahabat, kisah ini meyakinkanku, bahwa setiap kebaikan yang tulus kita berikan kepada orang lain, pasti Allah balas ditempat yang lain. Bisa saat itu juga, bisa esok harinya atau bisa juga pada suatu saat kelak yang kita tidak sangka.

"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, 
niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. 
(Luqman [31]: 16)

0 Komentar:

Posting Komentar

Sponsor

Copyright© 2012. Diberdayakan oleh Blogger.
Topics :